22


Click here for Myspace Layouts

ala ninja

hay...

selamat datang, selamat bergabung.......

Rabu, 29 Juni 2011

BUDIDAYA BUNGA MAWAR



 

Melihat kecantikan dan keindahan bunga mawar, Anda mungkin akan memiliki keinginan untuk melakukan budidaya bunga mawar di sekitar rumah Anda. Bunga yang satu ini memang memiliki bentuk yang unik, warnanya pun beragam dan sangat indah dipandang.
Membudidayakan tanaman hias yang satu ini ternyata tidak terlalu sulit, asalkan tempat penanamannya merupakan daerah sejuk dengan suhu yang tidak terlalu panas. Tak banyak perlakuan khusus yang dilakukan untuk memelihara bunga mawar, karena itulah bunga ini sangat diminati oleh banyak orang.

Cara Budidaya Bunga Mawar
  • Pemilihan bibit bunga mawar
Dalam hal berkebun, memilih bibit tanaman adalah hal pertama yang sangat penting. Sebelum menanam bunga mawar, sebaiknya Anda benar-benar memilih bibit yang bagus dan cocok seperti yang Anda inginkan.
Bunga mawar terdapat beberapa  jenis, ada yang merambat, berbunga besar, kecil, dan lain-lain. Pilihlah sesuai dengan keinginan Anda. Bibit bunga mawar pun ada beberapa macam, ada dari biji, tangkai hasil stek, ataupun bibit yang sudah berupa tanaman mawar di polybag.
Bila Anda baru memulai budidaya bunga mawar, sebaiknya pilih yang sudah menjadi tanaman dalam polybag agar lebih mudah perawatannya.
  • Persiapan lahan
Untuk budidaya bunga mawar, siapkan lahan atau tanah di dalam pot dengan kualitas bagus. Campur tanah gembur dengan kompos/pupuk kandang, lalu tambahkan sekam sebagai penampung atau pengikat air dalam tanah.
Bunga mawar termasuk tanaman yang tidak bisa tumbuh baik bila terkena sinar matahari langsung. Karena itu, lahan atau pot yang akan digunakan sebaiknya berada di tempat yang sejuk.
  • Cara menanam bunga mawar
Bila Anda menanam dalam pot, Anda tinggal menanam bibit bunga mawar ke dalam tanah yang ada di pot. Namun bila Anda menanam langsung di atas lahan, ada beberapa aturan yang harus Anda ikuti.
Bila menanam banyak mawar, beri jarak antara mawar satu dengan mawar yang lain. Jarak ini pun tergantung dari jenis bunga mawar itu sendiri. Jika Anda ingin menanam bunga mawar potong, beri jarak sekitar 50 cm. Untuk mawar merambat, beri jarak sekitar 1-2 meter.
Setelah ditanam, tanah di sekitar tanaman bunga mawar harus disiram setiap hari, ini untuk memenuhi kebutuhan air pada bunga mawar. Anda harus ingat bahwa jangan sampai Anda menyiram tanamannya saat bunga mawar masih baru ditanam, tapi hanya tanah saja yang disiram.
  • Perawatan bunga mawar
Budidaya bunga mawar tentu memiliki perawatan khusus yang harus diperhatikan. Sama seperti halnya manusia, bunga mawar membutuhkan asupan air dan nutrisi. Lakukan penyiraman secara rutin di pagi atau sore hari, dan beri pupuk organik maupun anorganik seperti NPK.
Gemburkan tanah sesekali agar tanah tidak terlalu padat. Tanah yang padat bisa mengurangi peresapan air maupun zat pupuk yang dibutuhkan oleh bunga mawar. Bersihkan pula rumput atau gulma yang mengganggu di sekitar tanaman.
Jangan lupa untuk memangkas beberapa dahan bunga mawar yang sudah kering maupun bunga yang telah layu. Hal ini untuk membuat bunga mawar bisa rajin berbunga.

Teknik Budidaya Bunga Mawar dengan Biji
Berikut contoh membudidayakan bunga mawar dengan biji yang bisa Anda dapatkan dari penjual-penjual bibit.
  • Pilihlah biji bibit bunga mawar yang berkualitas baik, yaitu biji yang saat dimasukkan ke dalam air, biji tersebut akan tenggelam.
  • Bila Anda ingin memperoleh biji tersebut dengan cara sendiri, Anda bisa mendapatkannya dari buah mawar yang sudah matang. Buah mawar ini berupa tonjolan pada dasar bunga dan merupakan hasil penyerbukan, umumnya berwarna merah. Tanam buah mawar di dalam tanah, tunggu sampai buah mawar membusuk dan kulitnya terkelupas (sekitar 2-9 bulan). Setelah itu, Anda ambil biji-biji dari buah mawar busuk tersebut dan dibersihkan.
  • Setelah mendapat biji yang berkualitas baik, Anda tinggal menyemaikan biji-biji mawar ke lahan yang sudah disiapkan. Beri jarak sekitar 5-10 cm antara satu biji dengan biji yang lain.
  • Lakukan penyiraman setiap hari secara rutin di pagi atau sore hari.
  • Setelah sekitar empat minggu, biji akan mulai berkecambah. Bila tanaman mawar sudah cukup besar, pindahkan satu persatu tanaman bunga mawar ke dalam polybag. Anda pun telah memiliki bibit tanaman bunga mawar yang dihasilkan dari biji buah.

Kamis, 23 Juni 2011

1000 manfaat bayam merah

Pokok bayam merah adalah dari tumbuhan keluarga Amaranthacea. Nama saintifiknya adalah Amaranthacea Gangeticus. Nama Inggrisnya adalah Red Spinach. Ia adalah pokok berbunga tahunan yang mempunyai bunga ungu gelap.
Bayam berasal dari Amerika tropik. Hingga sekarang, tumbuhan ini sudah tersebar di daerah tropis dan subtropis seluruh dunia. Di Indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan ditemukan pada ketinggian 5 – 2 m dpl, tumbuh didaerah panas dan dingin, tetapi tumbuh lebih subur di dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas.
Bayam yang biasa dikonsumsi sebagai sayuran dikenal dengan bayam cabutan (bayam sekul) terdapat 3 varietas bayam yang termasuk kedalam Amaranthustricolor, yaitu :
1. Bayam hijau biasa, bayam merah (blitum rubum) yang berwarna hijau keputih – putihan.
2. Daun dan batang bayam merah mengandung cairan warna merah. Selain A. Tricolor terdapat bayam jenis lain.
3. Bayam kakap (A. Hybridus) bayam duri (A. Spinosus) dan bayam kotok / bayam tanah (A Blitum). Jenis bayam yang sering dibudidayakan adalah A. Tricocor dan A. Hybridus sedangkan jenis bayam lainnya tumbuh liar.
Panen bayam cabut paling lama dilakukan selama 25 hari. Setelah itu kualitasnya akan menurun karena daunnya menjadi kaku. Bayam dapat disayur bening, dibuat gado – gado, pecal atau direbus untuk lalap. Kadang – kadang, daun bayam yang muda dan lebar digunakan pula sebagai bahan rempeyek.
Kandungan
Tanaman ini banyak mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, rutin, purin dan vitamin (A,B dan C). Secara umum tanaman ini dapat meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan pencernaan. Akar bayam merah memiliki khasiat sebagai obat untuk disentri. Dibawah ini ada tabel kandungan zat makanan bayam merah :
Fungsi Sebagai Obat
Bayam digunakan untuk membantu melancarkan proses buang air besar karena kandungan seratnya cukup banyak. Makanan berserat seperti bayam, baik bagi penderita kanker usus besar, kencing manis, koleterol tinggi dan untuk menurunkan berat badan. Kegunaan bayam merah antara lain :
* Dapat meningkatkan kerja ginjal dan bisa bersihkan darah sehabis bersalin.
Jika Anda ingin meningkatkan kerja ginjal, membersihkan darah sehabis bersalin maka konsumsilah bayam dalam bentuk sayur bening.
* Anemia.
Cuci 2 genggam daun bayam merah, tumbuk hingga halus, tambahkan 1 sdm air jeruk nipis lalu saring. Kemudian tambahkan 1 sdm madu dan sebutir telur ayam kampung, aduk hingga rata. Minumlah ramuan ini 1 kali sehari selama seminggu. Selanjutnya pengobatan dapat dilakukan
2 x seminggu hingga penyakit sembuh.
* Disentri. Cuci 10 batang akar bayam merah sampai bersih, lalu tumbuk hingga halus. Tambahkan     garam halus seujung sendok teh dan aduk rata lalu saring. Minumlah air saringan tersebut sekaligus.
* Mempekuat Akar Rambut.
Cuci bersih seikat bayam segar, lalu tumbuk hingga halus. Tambahkan garam seujung sendok teh sambil diaduk rata, selanjutnya peras dan saring. Lalu minumlah sekaligus, lakukanlah hal demikian 2 – 3 kali seminggu.
Sumber : http://www.lautanindonesia.com/serbarasa/artikel/in-topic/bayam-merah-dengan-segudang-manfaat

Sabtu, 18 Juni 2011


Ikan gurami merupakan ikan air tawar yang sampai sekarang masih menjadi favorit  sebagai ikan konsumsi, dengan rasanya yang sangat nikmat ikan ini termasuk dalam golongan ikan mewah dalam ikan konsumsi. Banyak rumah makan menggunakan ikan gurami sebagai menu termahal dari daftar makanan mereka. Budidaya ikan gurami semakin digemari karena harganya yang mahal serta pembudidayaannya yang tidak terlalu sulit.
Jenis ikan gurami yang dibudidayakan sebagai ikan konsumsi adalah:
-          Ikan gurami angsa, memiliki  panjang  tubuh sampai dengan 65 cm dan berat tubuh bisa mencapai 6 – 12 kg per ekor. Warna tubuh abu – abu dengan sisik relatif lebar. Di daerah sunda biasa dikenal sebagai gurami soang atau gurami galunggung.
-          Gurami Jepang atau nama lainnya adalah gurami jepun,  panjang tubuh lebih pendek dibandingkan gurami angsa. Memiliki warna tubuh abu – abu kemerahan terutama ada ujung sirip – siripnya. Memiliki bentuk sisik kecil dan berat mencapai 3.5 kg dan panjang maksimal 45 cm.
-          Gurami Bluesafir, memiliki ciri fisik hampir sama dengan gurami yang lain namun memilii warna merah muda cerah. Berat maksimum mencapai 2 kg per ekor. Produktivitas telur mencapai 5000 – 7000 butir.
-          Gurami Paris, warnanya merah muda cerah tetapi kepalanya berwarna putih dan terdapat bintik – bintik hitam diseluruh tubuh. Berat maksimum mencapai 1,5 kg, dengan produktivitas telur 5000 – 6000 butir
-          Gurami perselen, memiliki warna merahmuda cerah dengan ukuran kepala relatif kecil. Kelebihannya adalah dalam menghasilkan telur jumlahnya bisa mencapai 10.000 butir setiap kali pemijahan. Gurami jenis ini adalah yang paling sering dicari sebagai benih unggul. Berat induknya mencapai 1, – 2 kg.
-          Gurami Bastar, tubuh jenis gurami ini agak kehitaman tetapi warna kepalanya putih. Bentuk sisik nya agak lebar, laju pertumbuhannya termasuk cepat namun jumlah telur yang dihasilkan tidak terlalu banyak hanya 2000 – 3000 butir setiap kali pemijahan.
-          Gurmi kapas, memiliki warna putih keperakan mirip kapas dengan bentuk sisik yang cukup besar. Benih gurai jenis ini dapat  tumbuh dengan  cepat dan dapat mencapai 1 kg dalam waktu sekitar 13 bulan semenjak menetas. Priduktifitas telurnya bisa mencapai 3000 butir setiap kali pemijahan.
-          Gurami batu, memiliki warna hitam dengan sisik yang kasar. Pertumbuhannya cenderung lambat dibandingkan jenis yang lain. Beratnya hanya mencapai 0,5 kg dalam waktu 13 bulan semenjak menetas.
Pakan ikan gurami
Ikan gurami termasuk dalam ikan pemakan segala atau omnivora. Di habitat asalnya ikan inimemakan fioplankton, zoo plankton, serangga dan daun tumbuhan lunak. Pada saat dewasa guramilebih suka memakan tanaman anir seperti azoll  mata lele ), lemna, Hydrilla ( ekor kucing ) Ceratopgyllum, myriophyllum ( ekor tupai, pistis ( apu – apu ), kangkung, dan genjer. Untuk pembudidyaan gurami di kolam umpan alaminya adalah daun talas ( daun sente ), daun pepaya, daun ubi kayu ( singkong ) dan kangkung. Saat dibudidayakan, ikan gurami dapat dioptimalkan pertubuhannya dengan memberinya pelet.
Teknologi budi daya
Ikan gurami termasuk ikan yang pertumbuhannya lambat jika dibandingkan dengan yang lain, meski pertumbuhannya lambat, namun pertumbuhannya dapat dipacu dengan pemeliharaan yang baik seperti penebaran pakan yang tepat, pengelolaan air yang sesuai, dan pemberian pakan yang  tepat  serta penanggulangan penyakit dan hama.  Pemeliharaan yang baik akan membuat tingkat kehidupan ikan gurami bisa meningkat sampai 85 – 90 %. Berdasarkan minat para peternak, jenis ikan gurami yang paling sering dibudidayakan adalah jenis gurami blausafir, gurami angsa, dan gurami paris. Karena ketiga jenis gurami tersebut memiliki jumlah telur yang sangat banyak, lebih dari 5000 butir per periode bertelur. Namun jika anda memilih yang pertumbuhannya paling cepat anda bisa memilih gurami jenis bastar. Karena jenis ini memiliki ukuran yang paling besar dan daya tubuhnya relatf kuat dan laju pertumbuhanya relatif cepat.
Pola Bisnis Budidaya Gurami
Pola budidaya gurami dapat disesuaikan dengan kecenderungan dan permintaan pasar, hal ini dikarenakan aspek perkembanganya yang relatif mudah yakni bisa memijah sepanjang tahun ( tanpa mengenal musim ) artinya, pembudidaya bisa mengembangkan ikan gurami sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan dana dan luas kolam yang dimiliki.

Jumat, 10 Juni 2011

Sejarah dan Budidaya Bayam


1.1. Sejarah Singkat
Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam berasal dari daerah Amerika tropik. Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya. Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang. Diduga tanaman bayam masuk ke Indonesia pada abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke wilayah Indonesia.

1.2. Sentra Penanaman
Pusat penanaman bayam di Indonesia adalah Jawa Barat (4.273 hektar), Jawa Tengah (3.479 hektar), dan Jawa Timur (3.022 hektar). Propinsi lainnya berada pada kisaran luas panen antara 13.0 - 2.376 hektar. Di Indonesia total luas panen bayam mencapai 31.981 hektar atau menempati urutan ke-11 dari 18 jenis sayuran komersial yang dibudidayakan dan dihasilkan oleh Indonesia. Produk bayam nasional sebesar 72.369 ton atau rata-rata 22,63 kuintal per hektar.

1.3. Jenis Tanaman
Keluarga Amaranthaceae memiliki sekitar 60 genera, terbagi dalam sekitar 800 spesies bayam (Grubben, 1976). Dalam kenyataan di lapangan, penggolongan jenis bayam dibedakan atas 2 macam, yaitu bayam liar dan bayam budidaya. Bayam liar dikenal 2 jenis, yaitu bayam tanah (A. blitum L.) dan bayam berduri (A. spinosus L.). Ciri utama bayam liar adalah batangnya berwarna merah dan daunnya kaku (kasap).
Jenis bayam budidaya dibedakan 2 macam, yaitu:

1. Bayam cabut atau bayam sekul alias bayam putih (A. tricolor L.). Ciri - ciri bayam cabut adalah memiliki batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih - putihan, dan memilki bunga yang keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang batangnya merah disebut bayam merah, sedangkan yang batangnya putih disebut bayam putih.
2. Bayam tahun, bayam skop atau bayam kakap (A. hybridus L.). Ciri - ciri bayam ini adalah memiliki daun lebar - lebar, yang dibedakan atas 2 spesies yaitu:
1. A. hybridus caudatus L., memiliki daun agak panjang dengan ujung runcing, berwarna hijau kemerah - merahan atau merah tua, dan bunganya tersusun dalam rangkaian panjang terkumpul pada ujung batang.
2. A. hibridus paniculatus L., mempunyai dasar daun yang lebar sekali, berwarna hijau, rangkaian bunga panjang tersusun secara teratur dan besar - besar pada ketiak daun.

Varietas bayam unggul ada 7 macam yaitu; varietas Giri Hijau, Giti Merah, Maksi, Raja, Betawi, Skop, dan Hijau. Sedangkan beberapa varietas bayam cabut unggul adalah Cempaka 10 dan Cempaka 20.

1.4. Manfaat Tanaman

Bayam merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur mayur, bahkan disajikan sebagai hidangan mewah (elit). Di beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber protein nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan masyarakat.

Manfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentr. Daun dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan untuk bahan makanan dan obat - obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai pencampur penyeling terigu dalam pembuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak biji bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang sedang haid.

II. SYARAT PERTUMBUHAN

2.1. Iklim

1. Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman bayam khususnya untuk bayam yang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman.
2. Karena tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi maka curah hujannya juga termasuk tinggi sebagai syarat pertumbuhannya. Curah hujannya bisa mencapai lebih dari 1.500 mm / tahun.
3. Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari untuk tanaman bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi (ternaungi), pertumbuhan bayam menjadi kurus dan meninggi akibat kurang mendapat sinar matahari penuh.
4. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16 - 20 derajat C.
5. Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40 - 60%.

2.2. Media Tanam

1. Tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya terpenuhi.
2. Tanaman bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 (alkalis), pertumbuhan daun-daun muda (pucuk) akan memucat putih kekuning - kuningan (klorosis). Sebaliknya pada pH di bawah 6 (asam), pertumbuhan bayam akan merana akibat kekurangan beberapa unsur. Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara 6 - 7.
3. Tanaman bayam sangat reaktif dengan ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan air akan terlihat layu dan terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam dianjurkan pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau.
4. Kelerengan lahan untuk budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15 - 45 derajat.

2.3. Ketinggian Tempat
Dataran tinggi merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman bayam. Ketinggian tempat yang baik yaitu ±2000 m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

3.1. Pembibitan

3.1.1. Persyaratan Benih
Benih / biji yang baik untuk bertanam bayam adalah dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) berasal dari induk yang sehat,
b) bebas dari hama / penyakit,
c) daya kecambah 80 prosen, dan
d) memiliki kemurnian benih yang tinggi.

Disamping persyaratan seperti yang disebutkan diatas, benih / bibit yang digunakan kalau bisa merupakan benih unggul agar nantinya tahan terhadap hama dan penyakit.

3.1.2. Penyiapan Benih
Benih Bayam sayur yang ditanam petani kebanyakan swadaya dari tanaman terdahulu yang sengaja dibiarkan tumbuh terus untuk produksi biji. Keperluan benih untuk lahan 1 hektar berkisar antara 5 - 10 kg, atau 0,5 - 1,0 gram per m2 luas lahan. Biji dipanen pada waktu musim kemarau dan hanya dipilih tandan yang sudah tua (masak). Tandan harus dijemur beberapa hari, kemudian biji dirontokkan dari tandan dan dipisahkan dari sisa - sisa tanaman. Untuk memproduksi bibit bagi satu hektar kebun yang berisi 25000 - 40000 tanaman, kemungkinan dibutuhkan sekitar 1 - 2 kg benih.

3.1.3. Teknik Penyemaian Benih
Lahan untuk pembibitan dipilih yang lebih tinggi dari sekitarnya dan bebas dari hama dan penyakit tanaman maupun gulma. Pembibitan diberi atap plastik atau atap jerami padi. Benih bayam disebar merata atau berbaris - baris pada tanah persemaian dan ditutup dengan selapis tanah tipis.

3.1.4. Pemeliharaan Pembibitan / Penyemaian
Dalam pemeliharaan benih / bibit perlu dilakukan penyiraman dengan teratur dan hati-hati. Tanah yang digunakan juga perlu dipupuk agar kesuburannya tetap terjaga. Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk kandang. Setelah bibit tumbuh dan ada benih yang terserang hama / penyakit maka perlu disemprot dengan pestisida dengan dosis rendah.

3.1.5. Pemindahan Bibit
Setelah bibit tumbuh berumur sekitar 7 - 14 hari, bibit dipindah-tanam ke dalam pot-pot yang terbuat daun pisang atau kantong plastik es mambo yang sebelumnya telah diisi dengan medium tumbuh campuran tanah dan pupuk organik yang halus (1:1). Bibit dalam pot disiram teratur dan setelah berumur sekitar 7 - 14 hari setelah dipotkan, bibit tersebut telah siap untuk dipindah-tanam ke lapangan.

3.2. Pengolahan Media Tanam

3.2.1. Persiapan
Sebelum pengolahan lahan dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu pH tanah yang sesuai yaitu antara 6 - 7 sehingga perlu dilakukan pengukuran dengan menggunakan pH-meter. Selanjutnya menganalisis tanah yang cocok untuk tanaman bayam, apakah perlu dilakukan pemupukan atau tidak. Kapan tanaman akan ditanam dan sebaiknya pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau. Berapa luas lahan yang akan ditanami dan akan melakukan sistem polikultur atau monokultur. Dan berapa banyak kebutuhan benih untuk dapat memenuhi produk bayam yang diinginkan.

3.2.2. Pembukaan Lahan
Lahan yang akan ditanami dicangkul / dibajak sedalam 30 - 40 cm, bongkah tanah dipecah gulma dan seluruh sisa tanaman diangkat dan disingkirkan lalu diratakan. Lahan kemudian dibiarkan selama beberapa waktu agar tanah matang benar.

3.2.3. Pembentukan Bedengan
Setelah tahap pencangkulan kemudian dibuat bedengan dengan lebar sekitar 120 cm atau 160 cm, tergantung jumlah populasi tanaman yang akan ditanam nanti. Dibuat parit antar bedengan selebar 20 - 30 cm, kedalaman 30 cm untuk drainase. Pada bedengan dibuat lubang - lubang tanam, jarak antar barisan 60-80 cm, jarak antar lubang (dalam barisan) 40-50 cm.

3.2.4. Pengapuran
Apabila pH tanah terlalu rendah maka diperlukan pengapuran untuk menaikkannya. Pengapuran dapat menggunakan kapur pertanian atau Calcit maupun Dolomit. Pada tipe tanah pasir sampai pasir berlempung yang pH-nya 5,5 diperlukan ± 988 kg kapur pertanian / ha untuk menaikkan pH menjadi 6,5. Kisaran kebutuhan kapur pertanian pada tanah lempung berpasir hingga liat berlempung ialah antara 1.730 - 4.493 kg / hektar. Sebaliknya, untuk menurunkan pH tanah, dapat digunakan tepung Belerang (S) atau Gipsum, biasa sekitar 6 ton / hektar. Cara pemberiannya, bahan - bahan tersebut disebar merata dan dicampur dengan tanah minimal sebulan sebelum tanam.

3.2.5. Pemupukan
Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang yang telah masak. Waktu pemupukan dilakukan satu minggu atau dua minggu sebelum tanam. Cara pemupukan adalah dengan disebarkan merata diatas bedengan kemudian diaduk dengan tanah lapisan atas. Untuk pemupukan yang diberikan per lubanng tanam, cara pemberiannya dilakukan dengan memasukkan pupuk ke dalam lubang tanam. Dosis pemberian pupuk dasar disesuaikan dengan jenis tanaman dan keadaan lahan. Akan tetapi dosis untuk pupuk kandang sekitar 10 ton per hektar. Pemupukan per lubang tanam biasanya diperlukan sekitar 1 - 2 kg per lubang tanam.

3.2.6. Pemberian Mulsa
Untuk memperoleh hasil produksi yang berkualitas baik maka di dalam penanaman perlu dipasang palstik perak-hitam sebagai mulsa. Dengan penggunaan plastik ini dapat mengurangi serangan hama dan penyakit termasuk gangguan gulma dan lainnya.

3.3. Teknik Penanaman

3.3.1. Penentuan Pola Tanam
Jarak tanam untuk tanaman bayam adalah antara 60 cm x 50 cm atau 80 cm x 40 cm. Jarak tanam tersebut dapat divariasikan sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan jenis bayam sehingga populasi tanaman per hektar berkisar antara 30.000 - 60.000 tanaman. Pola tanam untuk bayam cabut adalah monokultur. Dalam satu hamparan lahan biasanya ditanam berbagai jenis tanaman dengan pola mosaik (perca), yaitu berbagai tanaman ditanam monokultur pada petak - petak tersendiri. Tanaman lainnya tadi antara lain seperti kakngkung (darat), selada, lobak, paria, kemangi dan sayuran lalapan lainnya.

3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dapat dibuat dengan menggunakan alat kayu dengan cara di pukul-pukul sehingga membentuk lubang. Jarak antara barisan adalah 60 - 80 cm dan jarak antar lubang (antar barisan) 40 - 50 cm.

3.3.3. Cara Penanaman
Penanaman dapat langsung di lapangan tanpa penyemaian atau dengan penyemaian terlebih dahulu. Apabila tanpa penyemaian maka biji bayam dicampur abu disebarkan langsung di atas bedengan menurut barisan pada jarak antar barisan 20 cm dan arahnya membujur dari Barat ke Timur. Setelah disebarkan benih segera ditutup dengan tanah halus dan disiram hingga cukup basah. Waktu penanaman paling baik adalah pada awal musim hujan. Dengan penyemaian maka tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik karena benih diperoleh dengan cara seleksi untuk ditanam.

3.4. Pemeliharaan Tanaman

3.4.1. Penjarangan dan Penyulaman
Apabila sewaktu menyebar benih secara langsung di lapangan tidak merata maka akan terjadi pertumbuhan yang mengelompok (rapat) sehingga pertumbuhannya terhambat karena saling bersaing satu sama lain. Oleh karena itu perlu dilakukan penjarangan sekaligus sebagai panen pertama. Apabila tanaman bayam dihasilkan dari benih yang disemai maka setelah penanaman di lapangan ada yang mati / terserang penyakit, maka perlu dilakukan penyulaman dengan mengganti tanaman dengan yang baru. Caranya dengan mencabut dan apabila terserang penyakit segera dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman lainnya. Penyulaman dapat dilakukan seminggu setelah tanam.

3.4.2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila muncul gulma tanaman Gelang (Portulaca oleracea) dan rumput liar lainnya. Kehadiran gulma gelang dapat menurunkan produksi bayam antara 30 - 65%. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah. Alat yang digunakan dalam penyiangan dapat berupa cangkul kecil atau sabit. Caranya dengan dicangkul untuk mencabut gulma atau langsung dicabut dengan tangan. Disamping itu pencangkulan dilakukan untuk menggemburkan tanah.

3.4.3. Pembubunan
Proses pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.

3.4.4. Perempalan
Apabila perawakan tanaman terlalu subur, mungkin perlu dilakukan perempalan tunas - tunas liar dan pemasangan ajir / turus untuk memperkuat tegaknya tanaman agar tidak rebah.

3.4.5. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, untuk tiap lubang calon tanaman sekitar 0,4 - 0,8 kg. Dengan demikian kuantum pupuk organik akan berkisar 15 - 30 ton. Untuk pertanaman di dataran rendah bekas sawah, pupuk organik tidak diberikan, tinggi bedengan perlu ditambah dan dalamnya parit antar bedengan perlu diperdalam. Pupuk organik yang diberikan adalah pupuk N (Urea sekitar 250 kg / ha atau ZA 500 kg / ha) cara dilarutkan dalam air ± 25 gram / 10 liter air, TSP 300 kg / ha dan KCl 200 kg/ha. N diberikan dua kali, setengah takaran pada waktu tanam dan yang setengahnya lagi pada umur 30 hari setelah tanam. Apabila ternyata nanti pertumbuhan tanaman kurang subur, dapat dipertimbangkan untuk memberi pupuk N susulan dengan takaran sekitar 125 kg / ha, interval sekitar 30 hari dan dihentikan 30 hari sebelum panen. Pupuk P diberikan sekali pada waktu tanam, sedangkan pupuk K diberikan dua kali, setengah takaran pada waktu tanam dan setengah lagi pada umur 30 hari setelah tanam.

3.4.6. Pengairan dan Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1 - 2 kali sehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang paling baik untuk menyiram tanaman bayam adalah pagi atau sore hari, dengan menggunakan alat bantu gembor (emrat) agar air siramannya merata.

3.4.7. Waktu Penyemprotan Pestisida
Jenis pestisida yang digunakan untuk tanaman bayam adalah Dithane M - 45 dengan dosis 1,5 - 2 gram / liter air, Ambush 2 EC atau Lannate 2 EC dengan konsentrasi 2 gram per liter air. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan alat penyemprot berupa tangki sprayer. Cara penyemprotan yaitu jangan dilakukan ketika angin bertiup kencang dan jangan menentang arah datangnya angin. Jangan melakukan penyemprotan pada saat akan hujan dan sebaiknya dicampurkan bahan perekat. Waktu penyemprotan dilakukan pada pagi hari benar atau sore hari ketika udara masih tenang. Hal tersebut untuk menghindari matinya lebah atau serangga lainnya yang menguntungkan.

3.5. Hama dan Penyakit

3.5.1. Hama

1. Serangga ulat daun (Spodoptera Plusia Hymenia)
Gejala: daun berlubang - lubang. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

2. Serangga kutu daun (Myzus persicae Thrips sp.)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

3. Serangga tungau (Polyphagotarsonemus latus)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

4. Serangga lalat (Liriomyza sp.)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

3.5.2. Penyakit

1. Rebah kecambah
Penyebab: cendawan Phytium sp. Gejala: menginfeksi batang daun maupun batang daun. Pengendalian: Fungisida

2. Busuk basah
Penyebab: cendawan Rhizoctonia sp. Gejala: adanya bercak - bercak putih. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.

3. Karat putih
Penyebab: cendawan Choanephora sp. Gejala: menginfeksi batang daun dan daunnya. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.

3.5.3. Gulma

Jenis gulma: rumput - rumputan, alang-alang. Ciri - ciri: tumbuh mengganggu tanaman budidaya. Gejala: lahan banyak ditumbuhi pemila liar. Pencegahan: herbisida

3.6. Panen

3.6.1. Ciri dan Umur Panen
Ciri-ciri bayam cabut siap panen adalah umur tanaman antara 25 - 35 hari setelah tanam. Tinggi tanaman antara 15 - 20 cm dan belum berbunga. Waktu panen yang paling baik adalah pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu tinggi.

3.6.2. Cara Panen
Cara panennya adalah dengan mencabut seluruh bagian tanaman dengan memilih tanaman yang sudah optimal. Tanaman yang masih kecil diberi kesempatan untuk tumbuh membesar, sehingga panen bayam identik dengan penjarangan.

3.6.3. Periode Panen
Panen pertama dilakukan mulai umur 25 - 30 hari setelah tanam, kemudian panen berikutnya adalah 3-5 hari sekali. Tanaman yang sudah berumur 35 hari harus dipanen seluruhnya, karena bila melampaui umur tersebut kualitasnya menurun atau rendah; daun - daunnya menjadi kasar dan tanaman telah berbunga.

3.6.4. Prakiraan Produksi
Produksi bayam per hektar dapat mencapai sekitar 22.630 kg.

3.7. Pascapanen

3.7.1. Pengumpulan
Pengumpulan dilakukan setelah panen dengan cara meletakkan di suatu tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari langsung, karena dapat membuat daun layu.

3.7.2. Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran dilakukan dengan memisahkan bayam yang busuk dan rusak dengan bayam yang baik dan segar. Disamping itu juga penggolongan terhadap bayam yang daunnya besar dan yang daunnya kecil. Setelah itu diikat besar - besar maupun langsung degan ukuran ibu jari.

3.7.3. Penyimpanan
Penyimpanan untuk menjaga kesegaran bayam dapat diperpanjang dari 12 jam tempat terbuka (suhu kamar) menjadi 12 - 14 hari dengan perlakuan suhu dingin mendekati 0 derajat C, misalnya dengan remukan es.

3.7.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan (pewadahan) dalam telombong atau dedaunan yang digulungkan menyelimuti seluruh bagian bayam, sehingga terhindar dari pengaruh langsung sinar matahari. Pengangkutan ke pasar dengan cara dipikul maupun angkutan lainnya, seperti mobil atau gerobak.

3.7.5. Pencucian
Pencucian hasil panen pada air yang mengalir dan bersih, atau air yang disemprotkan melalui selang maupun pancuran.

3.7.6. Penanganan Lain
Bayam dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan. Sewaktu memasak bayam ialah tidak boleh terlalu lama. Bayam cukup hanya direbus selama ± 5 menit. Memasak bayam terlalu lama akan menyebabkan daun-daunnya menjadi hancur (lonyoh), rasanya tidak enak, dan kandungan vitamin C-nya menguap (menghilang).

Rabu, 01 Juni 2011

Pakis atau yang lebih dikenal dengan Nephrolephis Bisserata ini lebih sering tumbuh pada batang kelapa sawit. Pakis pada kelapa sawit dapat membantu melembabkan tanah dan menekan tumbuhnya rumput yang berbahaya.

Namun, kebanyakan petani menganggap remeh pertumbuhan pakis ini, padahal kalau dikembangbiakan dengan baik pakis dapat digunakan untuk obat dan sayur. Daun pakis juga tidak kenal musim, karenanya pakis dapat tumbuh dan dipanen setiap saat.

Jenis-jenis dari Tanaman Pakis

1. Pakis untuk tanaman hias : Pakis monyet yang rupa dan bentuknya menyerupai binatang monyet, Pakis tanduk rusa, Pakis sarang burung, Suplir, dan Pakis Rane

2. Pakis untuk obat-obatan : Aspidium sp, Dryopteris filix, lycopodium clavtum

3. Untuk sayuran : Pakis haji

4. Untuk Pupuk hijau : Azolla piƱata

5. Untuk tanaman penghias karangan bunga : Lysopodium Cernuum

Pakis Pun Memiliki Manfaat

Simak manfaat tanaman pakis berikut ini :

Pakis untuk kesehatan :

Buah pakis dapat mengobati diabetes mellitus dan perdarahan menstruasi
Batang pakis dapat mengobati Hepatitis
Daun pakis dapat mengobati bisul, radang kulit bernanah, atau luka bakar.Karena daun pakis mempunyai vitamin C yang sangat tinggi, yaitu sekitar 30 mg per 100 g. hal ini bertujuan untuk pembentukan kolagen pada kulit dan penyembuhan luka.
Daun pakis juga dapat mengobati penyakit rematik, karena dalam komposisinya, pakis juga memiliki kalsium dan fosfor yang sangat tinggi.
Pada daun pakis rambat berguna untuk penyakit amandel dan darah tinggi.

Untuk obat yang fungsinya mengobati dari dalam tubuh:

Selain itu pakis mempunyai komponen gizi yang cukup baik, yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh, mempercepat proses penyembuhan luka, dan dapat mencegah penyakit degneratif.

Sepuluh tangkai bunga pakis cukup direbus dengan air, atau dicampur sebagai sayur pada masakan. Sedangkan untuk mengobati penyakit kulit, daun pakis cukup dilumatkan dan ditempelkan pada bagian yang sakit dan didiamkan beberapa menit.

Mengkonsumsi pakis juga jangan terlalu berlebihan, selain pakis ini rasanya pahit juga agak sedikit beracun. Oleh sebab itu, tidak semua pakis dapat Anda makan, karena pakis yang dapat dimakan adalah pakis yang mempunyai daun dan batang yang masih sangat muda, batangnya gemuk, dan mudah dipatahkan.

Pakis untuk sayuran

Pakis yang bagus memiliki rasa yang kenyal dan agak kesat. Masyarakat Indonesia yang gemar mengkonsumsi sayur ini adalah masyarakat Sumatera dan Jawa. Pakis yang dapat dimakan menjadi sayuran adalah terdapat pada daun mudanya yang belum mekar. Oleh karena itu, petani pakis biasanya mengambil tumbuhan ini selagi muda.

Pakis jangan dikonsumsi mentah, karena pakis mengandung asam sikimat yang tidak baik untuk pencernaan. Oleh karena itu tidak ada lalapan pakis.

Tips Mengolah Daun Pakis

Mengolah daun pakis ternyata juga perlu mendapat perhatian. Jadi, beberapa hal yang perlu untuk Anda ketahui, adalah cuci bersih pakis pada air yang mengalir. Jangan terlalu lama, karena akan melunturkan vitaminnya. Pencucian ini hanya untuk melunturkan kotorannya saja.

Selain itu jangan dicuci dengan metode merendam sayur pakis, karena vitamin dan mineralnya mudah larut dalam air. Pakis yang direbus cukup sebentar saja, jangan direbus terlalu lama. Vitamin yang terdapat pada tumbuhan pakis dapat mudah teroksidasi pada suhu yang tinggi.